Friday, January 6, 2017

Cerita Mistis (REAL) Part I

                Mungkin banyak yang mengira ini tak lebih dari perasaanku atau hanya aku lebih-lebihkan saja. Ya bisa ada benarnya bisa juga tidak. Cerita-cerita berikut ini berdasarkan pengalaman pribadiku dan orang sekitarku. Tida akan aku ceritakan semua, hanya beberapa saja yang terjadi baru-baru ini.

Cerita Mistis (REAL) Part II


Story 3. Masih dialami adikku, kali ini di rumahku kira-kira lima hari setelah kedatangan kami.
                Aku tidur di kamarku sendiri. Adik kandungku, ibuku, dan adik sepupu tidur di depan teve yang dialasi kasur. Adik sepupuku tidak mau tidur di kamar ayah dan ibu. Lima hari pertama tidak ada masalah apa pun, semua berjalan normal. Hingga pada suatu malam, adikku menangis tidak mau tidur di tempat itu lagi.
                “Jangan tidur di sini De..” Rengek dia sambil menangis.
                “Kenapa?”
                “Takut..” kata dia sambil menunjuk pojok atas tembok yang memisahkan ruang teve dengan kamarku. Dia benar-benar tidak mau tidur di ruang teve. Adiku masih rewel menangis ingin tidur di tempat lain. Akhirnya mereka tidur di rumah nenekku yang kira-kira 20 meteran dari rumah kami.
                Malam selanjutnya, dia pelan-pelan mengintip untuk melihat apa makhluk itu masih di sana. Ya, dia masih di sana. Akhirnya mereka berdua tidur di ruang tamu yang dialasi kasur. Sekitar tiga malam mereka tidur di ruang tamu. Budeku yang mengetahui hal itu, langsung menabar beras dan garam di tempat yang ditunjukkan adik. Malam terakhir sebelum kami kembali ke Cikarang, dia mau tidur di ruang teve lagi. Sudah tidak ada hantu katanya.

                Kami tanya apa yang dia lihat, dia bilang makhluk besar matanya merah warnanya hitam sepertinya laki-laki. Aku tidak menyangkal karena saat kecil pun aku pernah bertemu dia ketika aku sakit. Bedanya dia mengajakku bermain ciluk ba.

                Story 4. Di Cikarang

                Kami tinggal di sebuah perumahan di daerah Cikarang. Baru beberapa bulan kami pindah dari sebuah perumahan di Lippo Cikarang. Jadi susananya masih terbilang baru. Di belakang perumahan ada senuah danau dan hamparan rumput yang hijau. Para peternak dari desa biasa masuk perumahan melalui tembok pembatas yang dibuka. Sering adikku bilang “Belakang sono kuburan ya ” “Kok ada kuburan” “Di sono ada kuburan” dan lain-lain. Namun dia tidak mau menunjukkan detilnya.

                Suatu siang saat dia sedang bermain bersama ibuku (aku sedang di kamar) baru asyik bermain di lantai, tiba-tiba dia berdiri dan bersembunyi di belakang ibuku.

                “Eh.. eh kok ada jejak kaki kotor.” Dia pegangan baju ibuku dan bergerak-gerak menghindar entah dari apa. “Eh kok ke sini sih.”
 “Kotor apa? Nggak ada apa-apa kok”
“Ini nih.. kotor tuh” Kata dia sambil menunjuk lantai. Setelah beberapa saat dia beranjak mengamati lantai dar dekat. “Iya bener kan”
“Emang ada apa dek? Kok kamu takut gitu?”
“Tadi ada anak kecil segini dari luar terus masuk naik kursi situ eh turun nyamperin aku akunya sembunyi terus dia ke sono terus keluar.” Kata dia sambil deg-degan, seperti biasa badannya jadi dingin kalau habis dilihatin hal begituan.
“Anak kecilnya gimana dek?”
“Dia kecil segini (jauh lebih pendek dari dia), giginya lancip semua, kupingnya gedhe, bawa dot, pake celana doang, kakinya kotor”

Adikku kalau berbohong sama mengarang akal-akalan dia doang beda banget dan kami yakin kalau dia sedang tida berbohong dari ciri-ciri dia saat mengalami.

Story 5. Di rumah lama di Lippo Cikarang

Sebenarnya cerita di rumah ini banyak banget, mulai dari tanteku di guna-guna orang, tembok yang dipukul-pukul, setan yang diomongin terus muncul beneran, kaca kamar mandi yang pindah posisi sendiri, dan lain-lain, tapi aku hanya akan menceritakan sedikit saja kali ini. Hehe. Apalagi pengalaman mistis nenekku.. wah.. bisa jebol laptopku ngetik cerita segitu banyaknya.

Adikku di rumah itu tidak pernah mau sendiri. Kemana pun harus ditemani. Itu pun harus benar-benar dekat dengan dia. Saat bermain dia hanya berani memandang mainannya tidak melihat sekitar, begitu pula saat youtube-an, sambil jalan pun dia hanya memandang layar hapenya, tidak sedikit pun menengok sekitar. Setelah pindah rumah, dia 180o berbeda. Tidak perlu diantar, mau bermain keluar rumah, jarang youtube-an, lebih ceria, dll. Dia bercerita, di rumahnya dulu banyak hantu yang mirip manusia tapi jelek. Ada yang tidak punya kaki jalannya pakai tangan, ada yang pakai baju putih, ada yang terbang, ada yang mukanya jelek bajunya sobek-sobek, berdarah, dll.

“Ada yang sukanya di pojokan dapur, ada yang sukanya terbang eh terus nangkring di pintu. Hahaha” Kata dia.

Story 6. Di rumah baru saat dia sedang main

Saat itu nenekku yang juga punya bakat alamiah sedang berkunjung. Adikku sedang bermain dengan temannya. Aku dan nenek sedang bercerita tiba-tiba adikku masuk rumah dengan ngos-ngosan lalu berkata

“Mak (kami manggil nenek dengan sebutan Emak), masak di sono ada orang tapi kaya monyet malah ngelihatin aku”
“Di mana?”
“Di sana di bawah pohon”
“Nanti kalau dia masih ngelihatin kamu bilang ya sama emak, biar emak marahin dia ganggu cucu emak.”

“Iya, Mak. Mak aku main lagi ya sama temen-temen”

Wednesday, January 4, 2017

PENGALAMAN TEST DI PRESIDENT UNIVERSITY SALAH NGISI DATA (Kelas Malam dan Placement Test)

Hai! Kali ini aku bakal ngeshare pengalaman aku Placement Test President Univ. 
Tes beasiswa ini aku ikuti 13 November 2016 kemarin aku juga udah ngikutin tes buat extention class nya jadi bakal aku ceritain dua-duanya. Iyaps, setelah aku kedepak dari AIM dan meninggalkan univ di Jogja, aku beralih tinggal di Cikarang. Haha.